Kayu pinus atau kayu jati Belanda merupakan jenis kayu yang populer sebagai bahan dasar berbagai furniture dan perabotan. Kayu pinus termasuk dalam golongan kayu lunak. Karakteristiknya cukup keras dengan serat halus dan memiliki warna yang cerah sehingga sangat pas jika dipadukan saat Anda menggunakan jasa desain rumah tropis khas Indonesia.

Selain batang kayunya yang diberdayakan sebagai bahan furniture, dapat pula menjadi bahan utama kertas, pembuatan korek,dll. Getahnya pun dapat Anda manfaatkan untuk bahan pengencer cat.

Jasa desain rumah tropis Studio Jasa Arsitek Jakarta
Jasa Desain Rumah Tropis dengan Studio Jasa Arsitek Jakarta @studiojaj

Yuk kenali lebih dalam jenis kayu pinus, kelebihan dan kekurangannya, dan bagaimana kita dapat mengaplikasikannya dengan membaca artikel dari Studio Jasa Arsitek Jakarta berikut ini:

Karakteristik Kayu Pinus atau Kayu Jati Belanda

Kekuatan dan Ketahanan yang Baik

Meskipun kayu jati dan ek masih lebih berat daripada bobot kayu pinus namun tekstur kaku pada kayu pinus ini membuatnya memiliki ketahanan yang baik terhadap benturan sehingga dapat memperkecil damage yang ditimbulkan. Sebab hal ini yang menjadikannya sangat cocok menjadi material untuk furniture. Untuk membuatnya lebih awet, Anda dapat melapisi anti rayap pada kayu ini lalu melalui proses pemanggangan dengan oven.

Warna Menawan yang Cocok dengan Desain Rumah Tropis

Jasa desain rumah tropis by Studio Jasa Arsitek Jakarta
Jasa Desain Rumah Tropis dengan Studio Jasa Arsitek Jakarta @studiojaj

Warnanya yang netral membuatnya praktis dan fleksibel untuk pilihan gaya arsitektur dengan jasa desain rumah tropis. Karakter warna pohon pinus terletak pada unsur putih kremnya yang cerah. Kecerahannya ini pun sangat khas sehingga dapat menjadi faktor pembeda yang kentara dengan jenis kayu lainnya. Selain itu, ada pula kayu pinus yang berwarna kuning dengan unsur kecoklatan. Karena warnanya cenderung netral, kayu pinus dapat Anda padukan dengan cat warna apapun tanpa mengurangi keindahannya.

Serat Halus yang Mudah Dibentuk

Dengan serat halus dan tekstur yang tidak begitu padat, kayu pinus gampang diproses dan dibentuk. Tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengerjakan material kayu pinus bahkan hingga tahap finishing.

Mengenal Jenis Kayu Pinus Yang Terkenal di Desain Rumah

Terdapat dua jenis kayu pinus yang memiliki banyak peminat sebagai material pokok pembuatan furniture. Jenis kayu pinus tersebut adalah Merkusii dan Radiata. Bagaimana membedakannya? Ketahui sebagai referensi saat berkonsultasi dengan jasa arsitek Anda.

Kayu pinus Merkusii rata-rata memiliki diameter 1m dengan kisaran tinggi pohon dari 25m hingga 45m. Habitat jenis kayu ini di Indonesia adalah Pulau Sumatera. Untuk lebih tepatnya dapat ditemukan di Gunung Talang dan Kerinci. Serat pada kayu pinus Merkusii halus, lurus dengan ukuran yang sama. Yang lainnya adalah Kayu Pinus Radiata yang lebih familiar di beberapa negara seperti: Chili, New Zealand, Australia, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan. Ciri-ciri jenis kayu ini adalah serat dan batangnya yang halus namun batangnya memiliki banyak cabang kecil karena terdapat mata kayu yang berlimpah pada kayu jenis ini.  Meski lebih pendek dibandingkan kayu pinus Merkusii, tingginya bisa mencapai 15 hingga 30 meter dengan diameter berkisar 20-80 cm.

Dua jenis kayu pinus ini memiliki tekstur lunak sehingga mudah untuk dibentuk. Lama pengeringannya pun terbilang sama agar dapat memperoleh level MC hingga 12% yaitu 12-15 hari. Pinus juga dapat tumbuh di daerah yang kurang subur dan berpasir dengan pertumbuhan yang relatif cepat.

Price Range Kayu Pinus

Kelebihan utama pada kayu pinus pada cepatnya pertumbuhan jenis kayu ini sehingga jumlahnya melimpah dan membuat harganya menjadi bersahabat daripada saingannya seperti kayu jati dll. Mahal tidaknya tergantung dari wilayah budidayanya dan besarannya. Untuk harga kayu pinus diameter 30 cm mulai dari per baloknya berbeda-beda minimal mulai dari Rp17.500 . Kayu gelondongan bisa dibandrol per meter kubiknya sebesar Rp800.0000-1.100.000JT.

Kelemahan Kayu Pinus

Meski digadang-gadangkan kokoh dan kuat, namun tiada gading yang tak retak, begitu pun pada kayu pinus sendiri. Jenis kayu sangat mudah untuk berjamur. Efeknya, setelah mengalami penebangan, kayu harus segera melalui proses pengeringan. Pada pengaplikasiannya sebagai bahan furniture juga harus mempertimbangkan tata letaknya. Maka dari itu agar tidak menempatkannya pada ruangan yang rentan lembap untuk menghindari jamur.

Hal lainnya adalah jika Anda ingin furniture dengan bahan kayu pinus dengan finishing non-natural atau melalui proses cat, Anda harus berhati-hati terhadap mata kayu ataupun kantong minyak. Umumnya, karena permukaan mereka yang keras daripada sisi-sisi lainnya akan berpengaruh terhadap tingkat penyerapan bahan finishingnya. Hasilnya mungkin akan terdapat perbedaan warna dan bagian kantong minyak dan mata kayu finishingnya kurang masuk.

Tertarik untuk Mengintegrasikan Kayu Pinus pada Desain Rumah Tropis Anda?

Bagaimana? Setelah mengetahui karakteristik dan kelebihannya, apakah Anda berminat memadukan furniture kayu pinus untuk menambah keindahan desain rumah tropis Anda? Atau Anda belum yakin untuk memberikan sentuhan hunian Anda dengan kayu pinus? Konsultasikan dengan Studio Jasa Arsitek Jakarta sekarang dengan menghubungi kami di email: [email protected] atau WA : +62812-8461-6788 atau +6281 222 437 888.